apabila konflik tidak dapat teratasi maka dimasyarakat akan terjadi

Mencaripenyebab terjadinya konflik. Mencari solusi yang bersifat win-win solution atau menguntungkan kedua belah pihak. Melakukan mediasi dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai mediator. Menempuh jalur hukum atau pengadilan sebagai upaya terakhir apabila konflik tidak bisa diatasi secara damai. Referensi. Turmudi, Endang. 2021. Merajut Denganmemahami "the main idea of the second paragraph is", kamu dapat lebih mudah memahami isi dari artikel secara keseluruhan. Jadi, selalu perhatikan setiap paragraf ketika membaca sebuah artikel. apabila konflik tidak dapat teratasi maka dimasyarakat akan terjadi; Dengan "sifat kemagnetan sebuah magnet tidak akan hilang Kegiatanekonomi yang lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak puas di masyarakat kepada pemerintah. Penjarahan (sumber: konfrontasi.com) Biasanya, dalam tahap ini masyarakat akan melakukan demonstrasi untuk mengkritik pemerintah. Kemudian juga akan ada huru-hara yang terjadi walaupun kecil kemungkinannya. MenteriInvestasi Bahlil Lahadiala mengeklaim masyarakat di Pulau Rempang "setuju" untuk "digeser" sepanjang tidak dipindahkan ke luar pulau itu. Namun, sejumlah warga terdampak justru menyatakan Vay Nhanh Fast Money. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terhindari dari konflik ataupun masalah, yang bisa saja terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Termasuk jenis konflik sosial yang sering kita hadapi di lingkungan masyarakat. Agar bisa menyelesaikan hal itu dengan baik, diperlukan pemahaman mengenai cara mengatasi konflik sosial yang terjadi. Berbagai contoh konflik bisa ditemukan di sekitar kita, seperti konflik antar teman, antar warga dalam satu wilayah tempat tinggal, maupun konflik antar rekan kerja pada satu kantor. Konflik akan menyebabkan ketidakseimbangan di dalam suatu hubungan, oleh sebab itu Anda harus segera mengatasinya jika terjadi konflik sosial di kehidupan Anda. Selain itu, semakin cepat konflik yang ada bisa teratasi, akan semakin baik juga bagi lingkungan masyarakat tersebut. Cara Mengatasi Konflik Sosial dengan Baik Berikut ini beberapa cara mengatasi konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari 1. Fokus pada Penyelesaian Konflik Langkah pertama agar konflik sosial yang terjadi bisa segera teratasi adalah Anda harus fokus pada penyelesaian konflik itu sendiri, dan jangan memikirkan bagaimana adu argumen dengan lawan atau siapa pihak yang paling benar di antara Anda dengan orang tersebut. Dengan fokus pada penyelesaian konflik ini, maka kita bisa mengetahui dengan cepat apa yang menjadi inti permasalahan, sehingga bisa dicari penyelesaian terbaik dan masalah pun akan lebih cepat selesai. 2. Menggunakan Kepala Dingin Hal utama yang harus Anda lakukan dalam mengatasi konflik ini adalah menggunakan kepala dingin, dan tidak memakai emosi. Memang agak sulit menahan emosi saat sedang berkonflik dengan seseorang, tetapi Anda harus tetap tenang supaya bisa menemukan solusi yang tepat dalam masalah yang sedang dihadapi. Ambil napas, berjalan-jalan sebentar, dan regangkan otot sejenak supaya pikiran tenang. 3. Melakukan Diskusi Membuka percakapan atau diskusi adalah langkah bijak untuk menyelesaikan konflik atau masalah. Ajak lawan bicara Anda untuk berdiskusi dengan memiliki tempat yang netral, aman, kondusif dan juga nyaman. Sehingga Anda bisa merundingkan masalah yang dihadapi dengan sikap yang baik. Anda juga bisa menjelaskan bagaimana sudut pandang dari pihak Anda dan dengarkan sudut pandang dia. Jelaskan juga bagaimana keinginan Anda dalam masalah tersebut, tapi gunakan kata-kata yang baik, sopan dan tidak berteriak. Karena jika Anda seenaknya dalam berdiskusi maka konflik akan semakin panjang dan runyam. 4. Memperjelas Pokok Masalah yang Ada Pada saat sedang menghadapi konflik tentu Anda bisa terbawa ke masalah lainnya yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan isi diskusi. Jika hal itu terjadi maka Anda akan merasa diserang. Maka perjelas kembali inti masalah yang ada dan hanya boleh membahas masalah itu saja, jangan membahas masalah lainnya. Dengan begitu tidak akan terjadi masalah yang semakin melebar dan tidak kunjung selesai. 5. Menjadi Pendengar yang Baik Anda juga harus memberi lawan kesempatan untuk berbicara, berargumen, dan mengemukakan pendapatnya tentang masalah tersebut. Jangan menyela ucapannya dan dengarkan dia sampai ia selesai berbicara. Jika Anda mau mendengarkan dari sisinya maka Anda akan terhubung secara emosi dengan lawan Anda tersebut, dan bisa merasakan apa yang ia rasakan. Dengarkan untuk memahami lebih dulu. Jangan mendengarkan lawan bicara hanya sekedar untuk membalas omongan, dengan begitu pemahaman terhadap konflik yang terjadi bisa lebih baik. Konflik memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah meminimalisir agar potensi konflik tidak menjadi muncul. Jika konflik yang sedang Anda alami berada dalam fase yang berat hingga berdampak pada kesehatan mental, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog. Dengan begitu, potensi dampak konflik terhadap mental Anda bisa diminimalisir sekecil mungkin. Untuk informasi tentang kesehatan lainnya, dapat Anda akses di Cukup dengan mendaftarkan diri menjadi member Anda bisa menikmati berbagai informasi tersebut tanpa dipungut biaya! 50% found this document useful 2 votes5K views6 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes5K views6 pagesSoal Sosiologi Masyarakat Multikultural Dan Kunci Jawaban Lengkap Versi 1Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. - Konflik merupakan sebuah proses sosial dari individu maupun sekelompok manusia yang berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Sedangkan menurut Berstein seperti yang dikutip dari modul Sosiologi 2020 untuk kelas XI, konflik adalah sebuah perbedaan atau pertentangan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif daat melakukan interaksi dengan orang lain. Konflik sosial dapat berubah setiap saat, baik melalui beragam aktivitas, intensitas, ketegangan, hingga kekerasan yang berbeda. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mengetahui tahap-tahap konflik supaya dapat membantu menelaah berbagai dinamika dan kejadian yang berhubungan dengan masing-masing tahap konflik. Tahap-Tahap Konflik Sosial Sebagaimana yang dilansir dari laman E-Learning Menlhk, berikut ini tahap-tahap konflik sosial yang perlu diperhatikan 1. Prakonflik Tahap prakonflik terjadi ketika adanya ketidaksesuaian sasaran antara dua belah pihak atau pun lebih sehingga memunculkan konflik sosial. Pada tahap ini, biasanya antara kedua belah pihak mengalami ketegangan dalam hubungan dan timbul keinginan untuk menghindari kontak satu sama lain. 2. Konfrontasi Di tahap konfrontasi, konflik akan semakin terbuka. Apabila hanya satu pihak yang merasa ada masalah, mungkin para pendukung akan melakukan aksi demonstrasi, bahkan tindakan konfrontatif lainnya. 3. Krisis Krisis merupakan klimaks dari konflik sosial, biasanya kekerasan atau ketegangan yang terjadi akan semakin berkecamuk. Bahkan, komunikasi antar kedua belah pihak mungkin akan menghilang. Pernyataan umum akan cenderung bersifat menuduh dan menentang pihak lawan. 4. Akibat Apabila satu pihak ingin mengalahkan pihak lawan dan pihak lawan mungkin menyerah atas desakan yang diterima, maka kemungkinan kedua pihak setuju untuk melakukan negosiasi, baik dengan atau tanpa bantuan perantara. Dengan demikian, pada tahap ini kekerasan dan konfrontasi mulai mereda dan akan timbul penyelesaian. 5. Pasca Konflik Pada tahap ini, konflik sosial akan diselesaikan dengan cara mengakhiri berbagai konfrontasi dan kekerasan. Bahkan, ketegangan akan berkurang dan hubungan antara kedua belah pihak akan kembali tetapi apabila konflik sosial terjadi kembali dan tidak diatasi dengan baik, maka pada tahap ini sering kembali ke tahap prakonflik. Penyebab Konflik Sosial Dilansir kembali dari laman E-Learning Menlhk, secara garis besar penyebab konflik sosial terbagi menjadi tiga, di antaranya 1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan Konflik sosial dapat terjadi karena adanya bentrok pendirian antar individu maupun kelompok. Biasanya, masing- masing pihak terus berupaya untuk mengalahkan lawannya dengan melenyapkan pendapat atau pikiran lawan yang tidak disetujui. Dalam realitas sosial, tak ada satu pun individu yang mempunyai karakter yang sama sehingga kerap terjadi perbedaan pendapat, keinginan, maupun tujuan, sehingga dapat menimbulkan konflik sosial. 2. Perbedaan Kebudayaan Pola kebudayaan yang berbeda dapat menumbuhkan kepribadian dan perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas. Perbedaan budaya juga dapat mengakibatkan timbulnya sikap etnosentrisme, yakni sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya adalah yang terbaik. Apabila semua kelompok yang ada di kehidupan sosial memiliki sikap demikian, maka sikap ini akan memicu tumbuhnya konflik antar penganut kebudayaan. 3. Perbedaan Kepentingan Konflik sosial dapat terjadi apabila suatu kelompok hanya mengejar tujuan masing-masing, mereka akan terus bersaing dan berkonfilk untuk memperebutkan kesempatan dan sarana. Sementara itu menurut modul Belajar Mandiri, faktor utama penyebab timbulnya konflik sosial di antaranya 1. Perbedaan keyakinan dan Perbedaan kebudayaan antarkelompok Perbedaan kepentingan antarindividu/ Kesenjangan sosial mengenai tingkat Ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan juga Trauma dan Terabaikan Anak-anak di Tengah Konflik Vertikal Bagaimana Cara Mencegah Konflik dengan Mertua yang Problematik? - Pendidikan Kontributor Yunita DewiPenulis Yunita DewiEditor Dipna Videlia Putsanra Apabila di dalam masyarakat terjadi konflik yang tidak dapat teratasi, maka pada puncaknya akan terjadi? akulturasi asimilasi koersi disintegrasi akomodasi Jawaban yang benar adalah D. disintegrasi. Dilansir dari Ensiklopedia, apabila di dalam masyarakat terjadi konflik yang tidak dapat teratasi, maka pada puncaknya akan terjadi disintegrasi. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. akulturasi adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. asimilasi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. koersi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. disintegrasi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. akomodasi adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. disintegrasi. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

apabila konflik tidak dapat teratasi maka dimasyarakat akan terjadi